Palangkaraya
– aksis kamisan merupakan aksi rutinan yang dilaksanakan setiap hari kamis sore
oleh para aktivis yang ingin berekspresi. Pada sore ini aksi kamisan kalteng
sudah mencapai aksi yang ke 38. Dilaksanakan di depan Polda Kalteng dengan
membawa isu Keadilan untuk Afif Maulana anak berusia 13 tahun yang tewas
disiksa dan dibunuh oleh oknum polisi. Kamis (27/06)
Tragedi ini
terjadi pada hari Minggu di Padang Sumatera barat, penyiksaan dari oknum
anggota polres Sumbar. Kejadian bermula ketika korban berpamitan pada ibunya
untuk bermain bersama teman sebayanya. Namun setelah sang ibu menunggu lama
anaknya tak kunjung pulang. Afif ternyata pergi untuk melihat tawuran dan
nahasnya polisi salah tangkap dan mengira Afif adalah salah satu remaja yang
terlibat tawuran.
Disinilah polisi
mulai menginterogasinya, tidak sampai disitu oknum polisi tersebut bahkan
sempat mengintimidasi dengan kekerasan fisik, seperti pukulan, penyetruman,
hingga dipaksa mengaku sebagai penyuka sesama jenis. Beberapa saat kemudian LBH
padang mendapat laporan telah ditemukannya tubuh Afif dibawah jembatan dan
sudah tak bernyawa.
“aksi kamisan
disini merupakan tempat berekspresi seluruh pihak, tak hanya mahasiswa namun
juga masyarakat umum. Ini merupakan bentuk aksi solidaritas kita dalam membela
korban ketidakadilan didalam negeri kita” kata Wira Surya selaku
Koordinator Lapangan aksi kamisan.
Wira juga
mengatakan bahwasanya tidak hanya ini pelanggaran yang dilakukan oleh oknum
aparat kepolisian, masih banyak kasus lain yang menyimpang dari aturan-aturan
negara. Seperti kasus penembakan di bangkal dan masih banyak yang lainnya.
Salah satu anggota kamisan juga mengatakan dalam orasinya, ia menanggapi isu penembakan bangkal yang mana tersangka hanya dihukum selama 10 bulan penjara, itu bukanlah balasan yang setimpal jika dibandingkan dengan hilangnya nyawa seseorang. Aksi kamisan ini sudah ke 38 kali di laksanakan di Palangkaraya di beberapa tempat, dan kali ini di laksanakan di depan kantor kepolisian daerah Kalimantan tengah, selain aksi solidaritas dan bela untuk Afif Maulana, mereka juga mengangkat kembali kasus pelecehan anak SMK yang magang di Polda yang terkena pelecehan seksual dan nahasnya oknum polisi tersebut tidak mendapat hukuman. Salah satu aksi mereka bukan hanya kemabali mengingatkan masyarakat tentang kasus kasus yang ada namun juga menuntut agar kasus kasus tersebut di tindak lanjuti agar para keluarga maupun korban bisa mendapatkan hak hak nya.
Penulis : Bayu Ardyo
Editor : Hafid Rizki
0 Komentar