Hot Posts

6/recent/ticker-posts

SEMANGAT

 


Malam ini suara jangkrik terdengar lebih keras dari biasanya, angin malam berhembus menjamah tubuh seolah hendak memadamkan obor-obor yang menerangi jalan desa. Damai dan sunyi menjadi satu. Demikianlah, malam memang selalu memberikan kedamaian bagi semua orang, mungkin inilah yang direncanakn oleh Tuhan, memberikan ketenangan dan kedamaian pada malam hari untuk menjadi penenang hambanya setelah menghadapi hiruk pikuk dunia di siang hari.

Seorang pemuda berjalan menembus dinginnya malam sembari melipatkan kedua tangannya di depan dada. Dalam perjalanannya pemuda itu memelankan langkahnya, ketika mendapati seorang pria paruh baya yang berjalan dengan tatapan kosong dan sangat lemas. “Mari pak” sapa sang pemuda. Melihat pria paruh baya yang tidak meresponnya, sang pemuda mulai berpikir bahwa ada yang ganjal dari perilaku pria tersebut.

Pemuda mulai mengejar langkah pria tersebut, setelah lebih dekat pemuda itu mendapati pria itu menangis. Tanpa banyak kata sang pemuda mengajak pria itu untuk duduk dan mendegar cerita juga keluh kesahnya. “Saya terlilit hutang mas, anak dan istri saya mau dikasih makan apa?” Pria itu berkata sembari menahan isak tangisnya. Pemuda itu terdiam, menunggu momen yang tepat untuk berbicara dengan pria paruh baya itu.

Setelah isak tangisnya mulai berhenti, pemuda itu mulai memberikan semangat untuk si pria paruh baya itu. Ia mengatakan bahwa Tuhan itu maha kaya, bekerja keras dan berdo’alah maka akan diberikan jalan. Kata sang pemuda yang berusaha meyakinkan pria tersebut.

Kata-kata itu seolah memberikan semangat, kesedihan yang terukir pada wajah pria tersebut seolah menghilang. Ia sangat berterimakasih kepada sang pemuda karena telah menenangkan dan memberikan motivasi untuknya. Disitulah mereka mulai berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing.

Namun beberapa hari kemudian, pria tersebut mendatangi rumah sang pemuda untuk kembali berkeluh kesah terhadap apa yang telah ia alami, kali ini berbeda, pria tersebut datang bersama dengan beberapa penduduk yang mengalami hal yang sama, yang bermaksud ingin berkeluh kesah kepada pemuda itu. Mereka berharap dengan mengutarakan kesedihan kepada pemuda itu mereka akan lebih lega serta mendapatkan semangat melalui motivasi yang diberikan oleh pemuda tersebut.

Sang pemuda kembali memberikan motivasi kepada para penduduk, untuk tetap semangat dalam menjalani hidup, karena kerasnya kehidupan tak mampu mematahkan mereka yang memiliki semangat besar. Tak berhenti sampai disitu. Penduduk bahkan berkali-kali datang ketempat pemuda itu hanya untuk mengeluh. Pada akhirnya sang pemuda tak lagi memberikan kalimat penyemangat, melainkan memberikan lelucon kepada para penduduk.

Penduduk yang merasa terhibur dengan lelucon itu tertawa terbahak-bahak dan terlihat sangat bahagia. Hingga sampai hari ketiga sang pemuda memberikan lelucon yang sama, banyak sekali penduduk yang bosan dengan lelucon itu. “Mengapa engkau memberikan lelucon yang sama setiap hari? Kami sudah bosan” kata salah satu penduduk.

Dengan senyum kecil pemuda itu menjawab. “ jika dengan lelucon yang sama kalian bosan, lantas mengapa dengan masalah yang sama kalian menangis?”

Tidak semua masalah harus selalu kita hadapi dengan keluhan dan tangisan. Ada kalanya kita harus mengadapi dengan semangat yang membara, hingga tak seorangpun mampu menghentikan kita.

Kerasnya kehidupan memang seringkali menumbuhkan rasa frustasi. Namun siapa sangka, bahwa hakikatnya proses kita dalam menghadapi kerasnya dunia itulah yang menjadi momentum berharga juga berkesan bagi kita. Karena proses yang kita lalui memaksa kita untuk menjadi orang-orang yang kuat dan tegar.

Salah satu hal yang menjadi senjata kita dalam menaklukkan kerasnya kehidupan adalah dengan rasa semangat akan memberikan energy positif bagi kita dalam setiap aktivitas yang kita lakukan. Sedih akan menjadi bahagia, sulit akan menjadi mudah, bahkan kecewa sekalipun dapat menumbuhkan harapan baru.

Semangat tentu saja tidak selamanya singgah dalam tubuh kita, ada kalanya semangat itu pudar, pergi dan menghilang. Namun percayalah apa yang ada dalam dirimu adalah kendalimu maka kamu memiliki kendali untuk membuat semangat itu tetap bertahan dalam dirimu dan tidak akan hilang. Jika kamu ingin menyerah dan kehilangan semangat maka ingatlah apa tujuan utamamu dalam melakukan sesuatu. Apa yang mendasari dirimu hingga bisa melangkah sejauh ini?

Salah seorang pemuda rela merantau jauh dari tanah kelahiran dengan tujuan yang mulia, yakni mencari kehidupan yang layak demi bisa membahagiakan orang tua, ketika ia hendak menyerah maka ia akan mengingat raut wajah kedua orang tuanya yang semakin hari semakin tua dan lemah yang harus ia banggakan. Ia mengingat tujuannya di tanah perantauan, maka percayalah semangat yang ada didalam dirinya tidak akan pernah pudar.  

Semakin keras kamu bekerja untuk sesuatu maka semakin besar pula rasa banggamu terhadap keberhasilanmu. Semangat menjadi ruh yang hadir dalam setiap diri manusia. Ibarat api semangat itu bisa redup bahkan mati, namun ada saatnya juga semangat itu berkobar dan membara hingga tak ada air yang dapat memadamkannya. Karena itulah semangat dapat membuat pemiliknya mendapatkan energy yang luar biasa.

Kita bisa meneladani semangat dari seorang tokoh pemuka di Indonesia yakni B.J Habibie, semangat beliau dalam belajar dan bekerja sangatlah besar. Maka dari itu jarang sekali B.J Habibie bersantai, ia selalu menghabiskan waktunya untuk belajar dan bekerja. Ia pernah mengatakan bahwa ia memiliki Mentalitas sepeda. Jika ia menaiki sepeda dan ia berhenti maka ia akan jatuh. Jadi ketika ia berhenti berkerja maka ia akan mati, itulah Mentalitas sepeda yang dimiliki oelh B.J Habibie.

Semangat seperti itulah yang perlu kita teladani dalam  menjalani kehidupan, maka Insya Allah dengan semangat dan kerja keras semua kesulitan pasti akan dimudahkan oleh Tuhan yang maha esa.

Semangat akan memberikan hasil yang maksimal terhadap apa yang kita kerjakan. Tak hanya di dunia kerja saja melainkan juga di dunia pendidikan. Sebagai contoh, seorang mahasiswa akan diuji dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen, apalagi jika sudah menginjak semester akhir, tugas berasa tiada henti-hentinya. Disitulah perjuangan mahasiswa, apapun yang dilakukan harus didasari dengan semangat juang sebagai seorang pencari ilmu.

Seperti yang saya katakan diawal semakin keras usahamu maka akan semakin bangga kamu dengan keberhasilanmu. Disini bisa kita ambil makna bahwa semakin sulit perjuangan yang kita hadapai maka akan semakin indah kemenangan yang akan kita rasakan. Kita akan berada dipuncak keberhasilan sebagai seorang sarjana.

Seperti yang dikatakan Mbak Najwa Sihab, ingatlah kehidupan kampus dengan terus mengasah, jangan habiskan waktumu untuk berkeluh kesah. Dalam kutipan tersebut, mengajak para mahasiswa untuk selalu semangat dalam menjalani kehidupan kampus dengan mengasah, baik itu mengasah potensi akademik, maupun non-akademik di dalam lingkungan kampus. dan jangan habiskan waktumu hanya untuk berkeluh kesah, karena keluh kesah tidak akan menyelesaikan masalah. Jika lelucon yang sama bisa membuatmu bosan, lantas mengapa dengan masalah yang sama engkau menangis? Hadapi apapun yang mencoba menghentikanmu maka kamu akan meraih apa yang kamu harapkan.

Wisuda tidak hanya diraih dengan kepintaran akademis, melainkan juga diraih dengan kerja keras, semangat dan isak tangis. Namun dengan kerja keras dan pantang menyerah, tangisan akan menjadi sebuah pencapaian yang mebanggakan. Bukankah lulus dengan hasil terbaik merupakan keinginan setiap mahasiswa? Maka dari itu jangan buang waktumu untuk terlalu banyak bersaintai.

Jika kapal diombang-ambingkan oleh ombak maka sudah sepatutnya nahkoda yang akan menjadi tumpuan harapan keselamatan, jika dirimu diombang-ambingkan oleh masalah hidup maka dirimulah yang menjadi nahkoda itu, bawalah bahteramu menuju dermaga keberhasilan dengan bahan bakar perjuangan dan semangat yang membara.

 

   

Posting Komentar

2 Komentar

  1. analoginya bagus kak. Jika bosan dengan lelucon yang sama, mengapa kita harus mengeluh dengan masalah yang sama?

    BalasHapus
  2. Masalah akan tetap nyaman bersama tuannya, selagi si tuan tak melakukan pergerakan.

    BalasHapus