PENULIS BLOG NON-EVERGREEN ATAU EVERGREEN?




 Siapa yang suka menulis? Meskipun tidak semua orang menyukai aktivitas ini tapi tidak sedikit pula yang menggebu-gebu bahkan menjadikan aktivitas menulis sebagai hobi bahkan pekerjaan utamanya. Salah satu langkah dalam menyalurkan hobi dalam dunia kepenulisan yakni dengan cara membuat blog.

Sudah tidak asing kan dengan istilah blog? Saya kira tidak perlu dijelaskan kembali.

Ada yang lebih penting untuk dibahas, yakni konten evergreen.

Apa itu konten evergreen?

Konten evergreen merupakan konten yang memuat informasi dan tulisan yang tetap relevan dalam jangka waktu yang panjang, bahkan apabila sudah diterbitkan selama bertahun-tahun, konten ini akan tetap menjadi konten yang masih layak untuk dikonsumsi.

Bukankah konten ini menarik untuk dibahas para penulis sebagai upaya meningkatkan kualits blog yang mereka miliki?

Memang betul, konten ini sangat menarik. Selain isi tulisan yang sangat relevan dan recommended untuk dinikmati pembaca, konten evergreen juga merupakan konten yang memiliki peluang menjadi top trending di pencarian google. Ini dikarenakan konten evergreen yang memperhatikan kata kunci dan penggunaan SEO (Search Engine Optimazion) yang cukup mendalam.

Inilah yang menjadi salah satu dilema para blogger, pada faktanya sebagian besar para blogger susah untuk mempelajari konten evergreen ini, baik dalam mempelajari kata kunci maupun optimalisasi SEO. Padahal ini sangatlah penting bagi para blogger jika memang serius menggeluti dunia konten kreator kepenulisan.

Jika anda pernah melakukan pencarian di mesin pencari google, anda akan mendapati konten teratas. Itulah salah satu contoh konten evergreen. Konten ini biasanya bersifat informatif, seperti konten FAQ, tutorial, tips dan infografis.

Sebagian besar blogger masih suka menulis secara acak-acakan tanpa memperhatikan kata kunci yang tepat untuk konten mereka, lebih-lebih para blogger pemula yang sangat antusias dalam menulis. Setiap hari akan menerbitkan satu tulisan bahkan lebih karena semangat yang masih over. Inilah yang saya maksud, para blogger akan cenderung malas jika dihadapkan dengan SEO dan lain sebagainya. Mereka menganggap bahwa itu hal yang ribet, padahal mereka bisa menerbitkan 2 hingga 3 artikel per hari, mengapa harus dipersulit dengan SEO.

Inilah ketidaktahuan yang wajib diluruskan, sebagai sedikit edukasi ada beberapa langkah untuk membuat konten evergreen jika rekan-rekan ingin belajar, diantaranya :

·       Menentukan Topik yang relevan

·       Melakukan riset kata kunci dan memperhatikan searc volume

·       Menentukan format / gaya kepenulisan yang sesuai

·       Tulislah dengan SEO content writing, kemudian publikasikan

Jika anda sudah menjalankan langkah-langkah diatas maka selamat, konten anda sudah bisa dinyatakan sebagai konten evergreen. Tapi perlu diingat kembali, konten evergreen merupakan konten yang sangat di rekomendasikan, maka dari itu penentuan niche juga harus diperhatikan. Konten evergreen tidak akan berjalan maksimal apabila jenis dan isi kontennya masih gado-gado (acak-acakan).

Posting Komentar

6 Komentar

  1. SEO emang agak ribet sih, tapi penting buat yang kepengen tulisannya tampil di page one google kayak saya

    BalasHapus
  2. Menerapkan SEO pada tulisan itu memang menantang, tetapi itu merupakan hal yang layak bloger perjuangkan. Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, page one kemudian.

    BalasHapus
  3. Menulis konten evergreen dengan niche market spesifik adalah PR-nya para bloger, khususnya pemula.

    BalasHapus
  4. Aku sih tim menulis evergreen. Tapi ya sesekali nulis yang lagi viral juga sih.

    BalasHapus
  5. Jujurly SEO itu memang bikin ribet, gampang2 susah buat dipelajari dan diterapkan. Tapi kalo memang bisa jadi page one, ya kenapa nggak dicoba? Walaupun aku lebih sering nulis random, tapi sebisa mungkin aku menerapkan teknik SEO on page dan off page. Karena rasanya bisa masuk page one tuh hmmm indah sekali :D

    BalasHapus
  6. Jika dilihat-lihat, tulisanku banyak juga yang evergreen. Masalahnya, masih banyak tulisan yang orphanage, jadi PR ke depannya adalah membuat dan menerapkan topic cluster.

    BalasHapus

Comments