Hot Posts

6/recent/ticker-posts

HISTORIS AL MA'UN DALAM MEMBANGUN INDONESIA

RIWALOKA - "Perintah Allah SWT. Dalam surah Al-Ma’un mestinya mampu mendorong orang-orang untuk mengembangkan sistem sosial dan perekonomian dengan memanfaatkan peluang usaha. Cara-cara tersebutlah yang secara tidak langsung membuktikan bahwa penerapan surah Al-ma’un memengaruhi berkurangya angka kemiskinan"


Surah Al-Ma’un mampu mendobrak zaman melalui konsep sosial kemanusiaan. Bagaimana tidak, salah satu tokoh pendiri persyarikatan Muhammadiyah K.H Ahmad Dahlan mampu merealisasikan makna surah Al-Ma’un dikehidupan nyata, hingga kini dakwah persyarikatan Muhammadiyah dibidang sosial kemanusiaan cukup pesat. Kiai dahlan memaknai surah Al-Ma’un sebagai konsep welas asih (kasih sayang), sebagaimana makna dari kata Al-Ma’un sendiri yang berarti barang yang berguna.

Era modernisasi berlari dengan sangat kencang, yang banyak membawa perubahan terhadap kehidupan manusia. Teknologi menjadi anak kandung dari era modernisasi yang mengubah pola perilaku masyarakat yang semakin jauh meninggalkan generasi terdahulu yang masih tergagap-gagap dalam mengoperasikan berbagai piranti yang canggih.

Modernisasi sudah banyak melahirkan fenomena-fenomena baru, yang menggeser cara pandang lama.

Itulah sebabanya, Al-Qur’an menurunkan surah Al-Ma’un sebagai landasan ibadah yang tak hanya menjadi ibadah personal. Tapi juga menjadi ibadah yang memiliki dimensi sosial.

Seperti apa gerakan Al-Ma’un yang diterapkan oleh K.H Ahmad Dahlan, yang hingga saat ini telah menjadi historis yang tak pernah pudar?

Gerakan Al-Ma’un menjadi pondasi kokoh dalam aksi nyata membantu kaum duafa. Historis ini telah tercatat dan terbukti dengan lahirnya banyak program-program didalam persyarikatan Muhammadiyah yang dilandasi oleh surah Al-Ma’un, seperti PKU (pembinaan kesejahteraan umat) Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang kesehatan.

Perintah Allah SWT. Dalam surah Al-Ma’un mestinya mampu mendorong orang-orang untuk mengembangkan sistem sosial dan perekonomian dengan memanfaatkan peluang usaha. Cara-cara tersebutlah yang secara tidak langsung membuktikan bahwa penerapan surah Al-ma’un memengaruhi berkurangya angka kemiskinan.

Dalam suatu pengajian rutin setelah sholat subuh, K.H Ahmad Dahlan mengajarkan tafsir surah Al-Ma’un secara berulang-ulang kepada muridnya, hal ini berlangsung selama berhari-hari, hingga suatu ketika salah seorang murid yang bernama Sudja’ bertanya kepada Kiai Dahlan.

“Kiai, mengapa materi pengajian tidak ditambah? Sejauh ini kita hanya mengulang-ulang surah Al-Ma’un saja...?”

 mendengar pertanyaan itu, Kiai Dahlan kembali bertanya kepada muridnya,

“apakah kalian sudah benar-benar mengerti apa maksud surah Al-Ma’un?”

Dengan serentak para murid menjawab, mereka mengatakan bahwa mereka tidak hanya paham, bahkan mereka sudah hafal apa maksud dari surah Al-Ma’un. Kiai kembali bertanya,

“apakah arti dan makna dari setiap ayat yang kalian hafalkan sudah kalian amalkan..?”

para murid mulai bingung, Sudja’ kembali bertanya
“ ...apa yang perlu kita amalkan? Bukankah surah Al-Ma'un sering kita baca saat sholat?”

K.H Ahmad dahlan menjelaskan kepada muridnya bahwa bukan itu yang dimaksud mengamalkan. Pengamalan yang dimaksud kiai dahlan adalah mempraktekannya dalam tindakan yang nyata. Karena itulah K.H Ahmad dahlan mengulangi pembelajaran tafsir pada surah ini secara berulang-ulang hingga para murid mampu melakukan aksi nyata terhadap makna dari surah Al-Ma’un.

Mengasihi bukan tentang siapa yang mampu, tapi tentang siapa yang mau dan siapa yang tahu. Apakah historis dari surah Al Ma’un masih belum cukup menampar kita? Sehingga kita tidak pernah peka dengan lingkungan sosial dan para anak-anak yatim?

Posting Komentar

0 Komentar