Sebelum saya menulis apa yang saya pikirkan, saya ingin mengajak para pembaca untuk sama-sama memberikan penilaian terhadap fenomena yang beberapa tahun terakhir telah marak, apa itu? Jawabannya adalah Teknologi.
Ada dua pihak yang memiliki statement berbeda, pihak pertama mengatakan bahwa teknologi adalah hal yang secara mutlak
bisa dikatakan penting. Pihak kedua adalah pihak yang dengan keras menentang
bahwa teknologi itu penting, mereka menganggap bahwa tradisi dan budaya adalah
hal yang terdepan tanpa ada intervensi dari pihak mana-pun termasuk teknologi.
Silahkan ditentukan kira-kira
anda berada di pihak yang mana.
Teknologi telah membantu sebagian
besar tugas kita sebagai seorang manusia, baik itu dalam bidang pekerjaan,
pendidikan bahkan hingga dakwah keagamaan teknologi memiliki peran yang sangat
besar. Namun kita tak bisa menutup mata bahwa tak sedikit pula pengaruh buruk
yang bisa kita tuai dari teknologi, tak perlu saya sebutkan didalam tulisan
ini, saya kira rekan-rekan sudah tahu semua dampak buruk itu.
Berbicara tentang teknologi tentu
akan banyak sekali hal-hal yang mengakar, ada kemajuan teknologi dibidang
peranti maupun dibidang software-nya. Kita telah melihat bagaimana perkembangan
perangkat teknologi yang tiap tahunnya mampu melahirkan inovasi-inovasi terbaru
yang bahkan kita tidak terpikir oleh kemajuan itu. Kemudian software, apa itu
software? Software adalah perangkat lunak yang tersedia di dalam perangkat yang
kita gunakan, bisa kita katakan sebagai aplikasi atau lain sejenisnya.
Salah satu gagasan menarik yang perlu
kita bahas dalam tulisan ini adalah gagasan perusahaan Neuralink yang dikelola
oleh pengusaha besar dunia yang sudah tersohor namanya yakni Elon Musk. Apa gagasan
itu? Gagasan itu adalah penanaman chip pada otak manusia yang bertujuan untuk
bisa mengoperasikan peranti teknologi dengan lebih efisien.
Ini telah menjadi pro dan kontra
bagi manusia di seluruh dunia, bagaimana bisa benda yang notabene-nya adalah
teknologi di masukkan kedalam otak manusia? Bagaimana tidak, gagasan ini sudah
direalisasikan pada 30 januari 2024, dan dinyatakan berhasil. Dan chip yang
ditanamkan ini dinamai dengan nama telepathy.
Ini adalah kecerdasan buatan
terbaik dari segala macam kecerdasan buatan yang lainnya. Sebagaimana yang kita
tahu kecerdasan buatan telah merajalela dan sangat mudah diakses.
Bagaimana tanggapan anda? Teknologi
mempermudah manusia atau tidak?
2 Komentar
Waduh jadi inget film Enders Game, chipnya dipasang di tengkuk leher. Serem juga ya kalo dengan chip ini orang lain jadi bisa tahu isi pikiran kita. Ngeri ngeri sedap gitu. Makanya kata guruku teknologi yang canggih itu harus dibarengi dengan ilmu agama dan akhlak, biar gak disalah gunakan dab gak keblinger..
BalasHapusKalau untuk mengatasi kelumpuhan atau masalah neurologis, setuju sih, Kak. Asalkan benar-benar aman dan tidak menimbulkan permasalahan lain di tubuh manusia.
BalasHapus