Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Berlomba-Lomba dalam kebaikan ala sahabat Nabi

 


Kebaikan menjadi suatu pengamalan yang harus senantiasa dijalankan dengan istiqomah, sifat baik menjadi cerminan dari akhlakul karimah yang dimiliki oleh manusia, terkhusus bagi seorang muslim. Ada kalimat menarik yang tertulis dalam Al-Qur’an yakni di surah Al-Baqarah ayat 148, potongan ayat itu apabila dikutip akan berbunyi Fastabiqul Khairat.

Bukankah potongan kalimat ini sudah cukup populer? Lantas apa itu fastabiqul khairat?

Kalimat ini jika kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Siapa yang harus berlomba? Yang harus berlomba adalah kita semua, umat manusia yang ingin mendapatkan ridho-Nya. Jika dahulu para sahabat ber-fastabiqul khairat dengan berperang dan mencari syahid, maka hendaknya kita mengikuti jalan mereka. Apakah harus melalui jalan peperangan? Tentu saja tidak, fastabiqul khairat bisa kita jalankan dengan cara istiqomah dalam beribadah untuk menggapai ridho-Nya.

Apa kalimat yang paling bisa menggambarkan fastabiqul khairat?

Fastabiqul khairat adalah panggilan untuk berlomba dalam melakukan amal saleh dan kebaikan. Fastabiqul khairat bukan sekedar perlombaan fisik, akan tetapi ini merupakan sebuah perlombaan untuk meningkatkan kualitas spiritual dan akhlakul karimah dalam diri kita. Inilah mengapa, penting bagi kita untuk selalu berpegang teguh dengan fastabiqul khairat, ini juga yang harus menjadi pendorong utama dalam setiap langkah kita. Ibadah menjadi salah satu cara dalam meningkatkan ghirah fastabiqul khairat, baik itu ibadah mahdah maupun ibadah ghairu mahdah.

Dalam tulisan ini saya ingin mengajak para pembaca untuk menyimak serta meneladani kisah bagaimana para sahabat berlomba-lomba dalam kebaikan.

Salah satu kisah inspiratif yang bisa kita petik pelajaran dari para sahabat nabi yang sedang berlomba dalam kebaikan, yakni kisah berlomba-lombanya Abu bakar dengan Umar. Kisah ini berdasarkan hadis sahih yang diriwayatkan oleh Abu dawud.

Mula-mula Rasulallah SAW, memerintahkan para sahabat untuk melaksanakan sedekah, dan para sahabat pun melakukan apa yang telah di perintahkan oleh Rasul.

“semoga hari ini aku bisa mengalahkan abu bakar” kata umar sembari membawa setengah dari harta yang ia miliki. Hingga Rasulallah SAW bertanya pada Umar.

“Wahai umar, apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?”

Umar menjawab, dengan sebagian harta yang ia tinggalkan dirumah. Kemudian tak lama datanglah abu bakar dengan membawa seluruh harta yang ia miliki, bertanya rasulallah.

“Wahai abu bakar, apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?”

Dengan penuh bangga abu bakar mengatakan, bahwa ia telah meninggalkan untuk keluarganya Allah beserta Rasul-Nya. Kemudia umar menyahut, Demi Allah aku tidak akan bisa mengalahkan abu bakar selamanya.

Inilah dia sedikit kisah inspiratif yang bisa kita petik pelajaran darinya, perlombaan para sahabat rasul dalam hal kebaikan. Dari sini kita bisa mengetahui betapa dermawannya para sahabat, bahkan rela menghabiskan seluruh hartanya demi untuk bersedekah di jalan Allah.

 

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Masyaallah kedua sahabat nabi ini memang luar bisa. Sodaqoh setengah harta saja sudah banyak, apalagi seluruhnya. Semoga kita dapat mengikuti jalan yang mereka ambil.

    BalasHapus
  2. Sahabat nabi adalah sosok yang mustinya kita idolakan, sebab totalitas mereka dalam beragama sangat mengagumkan. Semoga kita bisa mengambil teladan dari para sahabat nabi

    BalasHapus